Diskusi IoT untuk Urban Farming di SMK Negeri 1 Cilengkrang

Diskusi IoT untuk Urban Farming di SMK Negeri 1 Cilengkrang

[:en]Urban farming merupakan salah satu metode Pertanian Non-Konvensional di daerah Perkotaan (urban). Urban farming menjadi salah satu alternatif solusi bagi Masyarakat Perkotaan yang ingin bercocok tanam pada area terbatas yang menjadi kendala utama di daerah Perkotaan. Tak hanya area yang terbatas saja, urban farming juga dapat menjadi solusi untuk petani yang memiliki kontur tanah tidak rata, maupun fasilitas pengairan yang kurang memadai.

 

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cilengkrang Kab. Bandung berada di tengah Areal kontur tanah yang tidak rata (Perbukitan). SMKN 1 Cilengkarang ini memiliki beberapa jurusan keilmuan, salah satunya adalah Program Studi Pertanian. Model Pertanian yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih menggunakan Metode Konvensional, yaitu Bercocok Tanam di Lahan Kebun. Sayangnya jurusan Pertanian menjadi jurusan yang belum banyak diminati, sehingga perlu adanya terobosan Teknologi untuk membuat kegiatan belajar-mengajar terkait Pertanian menjadi lebih menarik dan juga dapat sejalan dengan Perkembangan Teknologi.

 

Pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kelompok Keahlian (KK) Dosen Telematika dengan Topik Pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk Urban Farming telah dilakukan Pengenalan Teknologi Informasi dalam hal ini pengenalan Teknologi IoT untuk Pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Beberapa Dosen dari KK Telematika untuk mengenalkan Pertanian dalam hal ini cocok tanam dengan metode Non-Konvensional, seperti Vertikultur, Hidroponik, dan Akuaponik. Selain itu juga dikenalkan salah satu Aplikasi IoT untuk Pertanian yaitu Smart Farming.

 

Harapannya, Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat memberikan Awareness dan Tambahan Metode untuk Pertanian Konvensional yang “diperkaya” dengan berbagai perangkat yang terhubung dengan Internet, untuk kemudahan aspek pemantauan (monitoring), seperti pemantauan kadar Kelembaban Tanah, Suhu Udara, Intensitas Cahaya, dan Nutrisi tanaman.

 

Umpan balik yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain bahwa Kegiatan ini sangat menarik, dan sangat membuka wawasan para siswa dan guru terkait teknologi informasi yang diterapkan di bidang pertanian serta Materi yang disampaikan sangat penting agar siswa-siswi dapat menerapkan IoT pada kegiatan belajarnya dan membuktikan bahwa IoT dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Sebanyak 90% kegiatan ini sudah sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari peserta. Dan 100% deserta mengharapkan kegiatan ini terus dilanjutkan di masa yang akan datang untuk topik-topik berikutnya.

-ADR-[:]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *